Prinsip
pengukuran resiko menjelaskan bagaimana mengukur besarnya suatu resiko. Disini
kita kembali diingatkan kepada perhitungan-perhitungan statistika
A. Pengukuran resiko
Pengukuran
resiko mempunyai manfaat antara lain:
1. Untuk dapat menentukan kepentingan
relatif dari resiko yang di hadapi.
2. Untuk
mendapatkan informasi yang sangat diperlukan guna
menentukan cara dan
kombinasi
yang paling baik dalam penanggulangan resiko
B. Konsep Probabilitas
Probabilitas
adalah kesempatan atau kemungkinan terjadinya suatu kejadian
ð Konsep sample
space dan event
Ruang sample (sample space) merupakan sebuah
himpunan yang memiliki ketentuan:
1. Tiap unsur dari ruang sampel menyatakan satu kali
percobaan.
2. Tiap unsur dari percobaan harus sesuai dengan satu
dan hanya satu unsur dari ruang sampel.
Bila sebuah ruang sampel telah
di tentukan, suatu peristiwa atau kejadian (event) ialah
sub-himpunan dari ruang sampel
1. Peristiwa A = sub himpunan A dari ruang sample S
2. Peristiwa B = sub himpunan B dari ruang sampel S
3. Peristiwa A atau B = A È B
4. Peristiwa A dan B = A Ç B
5. Peristiwa A mutlak terjadi A = S
6. Peristiwa A dan B merupakan peristiwa yang saling lepas =
A Ç B = F
ð Probabilitas suatu
peristiwa
Bila suatu percobaan dapat menimbulkan sejumlah hasil
yang berbeda serta memiliki kesempatan untuk terwujud yang sama dan bila m dari
hasil di atas merupakan peristiwa A maka probabilitas peristiwa A = r (A) = m/n
Peristiwa
bukan A = r (AI)
= = 1- r (A)
Contoh :
Dari 6 mata dadu, berapa kemungkinan munculnya mata
satu dalam satu kali lemparan ? Kemungkinan munculnya mata satu dalam satu kali
lemparan adalah: 1/6. Sedangkan probabilitas tidak munculnya mata
satu atau munculnya mata yang lain adalah: 1 – 1/6 = 5/6
Asas-asas menghitung probabilitas
A. Peristiwa yang saling lepas (mutually exclusive)
Dua
peristiwa yang saling lepas bila dan hanya bila ke dua peristiwa
tersebut tidak dapat terjadi saat yang bersamaan
Teorema r (A È B) = p (A) + r (B)
A Ç B = f, r (A Ç B) = r (0) = 0
B. Peristiwa yang tidak lepas (disjoint) adalah
peristiwa tidak saling lepas
Teorema
: r (A È B) = r (A) + r (B) – r(A Ç B)
C. Peristiwa independen (statistically independent). Dua
peristiwa di katakan independen bila dan hanya bila terjadi
atau tidak terjadinya/tidak terjadinya
peristiwa ke dua.
Teorema
: r (A È B) = r (A) . r (B)
D. Probabilitas bersyarat
r (A Ç B) = r (A) . r (B/A)
r (B/A) =
r (A/B) =
Terapan dalam pengukuran resiko
1.Dari 100 rumah di Bandung, terbakarnya satu rumah
adalah 37% dan kerugian rata-rata untuk setiap kebakaran adalah Rp. 1.000.000,-
maka berapa expected value dari kerugian?
Expected value dari kerugian adalah
:
37% x Rp. 1.000.000 = Rp. 370.000
2.
Suatu perusahaan memiliki dua gudang. Gudang A di Semarang dan gudang B di
Surabaya.Kemungkinan terjadinya kebakaran gudang A = 1/20,
dan gudang B 1/40 maka :
a.
Probabilitas terbakarnya gudang A dan B = (1/20) (1/40) = 1/800
b. Probabilitas
terbakarnya gudang A dan bukan B = (1/20) (1-1/40) = 39/800
c. Probabilitas
tidak terbakarnya gudang A dan juga B = (1- 1/20) (1- 1/40) =
741/800
C. Penanggulangan risiko dan Pembiayaan risiko
Jika
manajemen suatu perusahaan telah dapat menentukan resiko apa saja yang akan
dihadapi maka langkah berikutnya adalah bagaimana ia harus menanggulangi resiko
tersebut baik sebelum maupun setelah terjadinya peril
Cara
yang dapat dilakukan untuk menangulangi resiko tersebut dapat ditemouh dengan
dua cara yaitu dengan pengendalian atau pembiayaan
PENANGGULANGAN
RESIKO
Pada
prinsipnya ada 2 pendekatan dalam penanggulangan resiko, yaitu :
a.
Penanganan resiko (risk control)
b.
Pembiayaan resiko (risk financing)
I.Beberapa
alat yang dapat digunakan dalam risk control :
a.
Menghindarinya
b.
Mengendalikan
c.
Memisahkan
d.
Melakukan kombinasi atau pooling
e.
Memindahkan
Cara/metoda
dalam risk financing :
a.
Memindahkan resiko melalui asuransi
b.
Melakukan retensi
A. Menghindari
Menghindari resiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari exposure, dengan cara :
Menghindari resiko murni adalah menghindarkan harta, orang atau kegiatan dari exposure, dengan cara :
1.
Menolak memiliki, menerima atau melaksanakan kegiatan yang mengandung resiko
2.
Menyerahkan kembali resiko yang terlanjur diterima
B.
Mengendalikan Kerugian / Loss Control
Tujuan
:
-
Memperkecil kemungkinan terjadinya kerugian.
-
Mengurangi keparahan jika resiko kerugian yang memang terjadi
Cara
yang dapat dilakukan :
1. Tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian.
Program pencegahan berusaha mengurangi atau kalau bisa menghilangkan kesempatan terjadinya kerugian.
Program pengurangan kerugian dapat dibedakan :
a. Program minimisasi (minimization program).
b. Program penyelamatan (salvage program).
1. Tindakan pencegahan dan pengurangan kerugian.
Program pencegahan berusaha mengurangi atau kalau bisa menghilangkan kesempatan terjadinya kerugian.
Program pengurangan kerugian dapat dibedakan :
a. Program minimisasi (minimization program).
b. Program penyelamatan (salvage program).
2.
Program pengendalian kerugian berdasar sebab-sebab terjadinya.
a. Pendekatan engineering :
b. Pendekatan hubungan manusiawi (human relation).
a. Pendekatan engineering :
b. Pendekatan hubungan manusiawi (human relation).
Dengan
demikian musibah dapat dicegah dengan cara menguasai /mengendalikan energi
tersebut atau merubah struktur obyek dengan struktur yang tahan terhadap energi
tersebut.
Menurutnya
10 strategi yang dapat dilakukan adalah :
1. Mencegah terjadinya hazard
2. Mengurangi jumlah hazard yang mungkin terbawa dan menyebabkan kecelakaan.
3. Membatasi hazard yang baru muncul.
4.
Mengubah kecepatan dan jumlah distribusi hazard dari sumbernya.
5.
Menyebarkan /memisahkan hazard (dari segi tempat maupun waktu) untuk membatasi
kerugian.
6.
Memisahkan hazard dari obyek yang harus dilindungi.
7.
Mengubah kualitas dasar hazard.
8.
Menjadikan obyek lebih tahan terhadap hazard.
9.
Melakukan tindakan kontra untuk menahan bertambah
parahnya kerusakan.
10.
Menstabilkan, memperbaiki dan menstabilitasi obyek yang terkena peril.
3. Pengendalian
kerugian menurut lokasi
4. Pengendalian menurut waktu.
Dapat pula pengklasifikasian berdasar waktu, sebagi berikut :
4. Pengendalian menurut waktu.
Dapat pula pengklasifikasian berdasar waktu, sebagi berikut :
a.
Fase perencanaan;
Fase
pengamanan dan perawatan;
Fase
darurat
5.
Analisis kerugian dan analisis hazard
Langkah awal dalam pengen-dalian kerugian adalah meng-identifikasi dan menganalisis :
a. Kerugian yang terjadi
Langkah awal dalam pengen-dalian kerugian adalah meng-identifikasi dan menganalisis :
a. Kerugian yang terjadi
b.
Hazard yang menyebabkan kerugian atau yang mungkin menyebabkan kerugian
di masa
datang.
Langkah
tersebut diatas membutuhkan sistem pelaporan yang teruji dan inspeksi secara
periodik
A.
Memisahkan/Menyebarkan
B.
Kombinasi
C.
Memindahkan
Pembiayaan
resiko/risk financing
a. Risk financing transferdapat dilakukan dengan :
a. Risk financing transferdapat dilakukan dengan :
- Transfer
resiko ke perusahaan asuransi
- Transfer
resiko ke perusahaan bukan asuransi
b.
Retensi berarti perusahaan menanggung sendiri resiko yang mungkin dihadapi
dengan dana diambil atau diusahakan sendiri.
Retensi dikatakan :
*) Aktif jika keputusan melakukan retensi diambil setelah membandingkan dengan metoda metoda penanggulangan resiko yang lain.
*) Pasif /tak direncanakan, jika manajer resiko tidak menyadari exposure yang ada sehingga tidak melakukan upaya untuk mengatasi kerugian yang terjadi
Retensi dikatakan :
*) Aktif jika keputusan melakukan retensi diambil setelah membandingkan dengan metoda metoda penanggulangan resiko yang lain.
*) Pasif /tak direncanakan, jika manajer resiko tidak menyadari exposure yang ada sehingga tidak melakukan upaya untuk mengatasi kerugian yang terjadi
Alasan
retensi :
a.
Keharusan, karena tidak ada alternatif lain
b.
Pertimbangan hidup
c.
Perkiraan kerugian menurut manajer resiko lebih rendah
dari perkiraan perusahaan asuransi
d.
Prinsip opportunity cost
e.
Kualitas servis dari penanggung dianggap kurang memuaskan.
Dana
untuk retensi bisa dibentuk dengan :
- Tidak perlu penyediaan dana sebelumnya
- Membentuk dana cadangan
- Capture insurer
- Tidak perlu penyediaan dana sebelumnya
- Membentuk dana cadangan
- Capture insurer
No comments:
Post a Comment