VIVAnews - Ratusan narapidana di Lapas Pemuda Tangerang, terindikasi mengidap virus HIV/AIDS.
"Berdasarkan data kami, ada 14 napi dinyatakan positif HIV/AIDS. Tetapi kami menduga ada seratus lebih napi di Lapas Pemuda ini yang mengidap virus HIV/AIDS," kata Kunto Wijoyo, Kepala Lapas Pemuda Tangerang.
Saat ini ada 2.096 orang napi yang mendekam di Lapas Pemuda Tangerang. Diperkirakan, penderita virus HIV/AIDS sekitar lima persennya.
"Mayoritas napi di sini adalah pecandu narkoba. Kami belum melakukan tes," ucapnya.
Menurut Kunto, virus penyakit tersebut biasanya dibawa oleh para napi dari luar penjara. Ketika masuk di penjara, kemungkinan virus menyebar ke napi lainnya.
"Makanya kami selalu mengimbau kepada rekan penjaga agar berhati-hati. Saat napi itu berkelahi, jangan sampai ada darah atau luka yang mengenai mereka," jelasnya.
Napi yang positif mengidap virus HIV/AIDS, kini mendapat perawatan rutin dari tim dokter. Termasuk pemberian obat methadone yang di drop dari Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, setiap minggunya.
Berdasarkan fakta di dalam penjara, biasanya pihak lapas baru mengetahui seorang napi mengidap virus HIV/AIDS, ketika berat badannya mengalami penurunan secara drastis.
Bahkan setiap hari petugas penjara mengantarkan napi yang mengidap virus ini ke RSU Tangerang untuk berobat.
Karena keterbatasan ruang yang ada, pihak Lapas Pemuda Tangerang terpaksa mencampur para napi yang mengidap virus HIV/AIDS itu dengan napi lain.
"Tidak ada pemisahan kamar di antara mereka. Napi penderita HIV/AIDS tetap tidur bersama dengan napi lain," ucapnya. (umi)
• VIVAnews "Berdasarkan data kami, ada 14 napi dinyatakan positif HIV/AIDS. Tetapi kami menduga ada seratus lebih napi di Lapas Pemuda ini yang mengidap virus HIV/AIDS," kata Kunto Wijoyo, Kepala Lapas Pemuda Tangerang.
Saat ini ada 2.096 orang napi yang mendekam di Lapas Pemuda Tangerang. Diperkirakan, penderita virus HIV/AIDS sekitar lima persennya.
"Mayoritas napi di sini adalah pecandu narkoba. Kami belum melakukan tes," ucapnya.
Menurut Kunto, virus penyakit tersebut biasanya dibawa oleh para napi dari luar penjara. Ketika masuk di penjara, kemungkinan virus menyebar ke napi lainnya.
"Makanya kami selalu mengimbau kepada rekan penjaga agar berhati-hati. Saat napi itu berkelahi, jangan sampai ada darah atau luka yang mengenai mereka," jelasnya.
Napi yang positif mengidap virus HIV/AIDS, kini mendapat perawatan rutin dari tim dokter. Termasuk pemberian obat methadone yang di drop dari Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, setiap minggunya.
Berdasarkan fakta di dalam penjara, biasanya pihak lapas baru mengetahui seorang napi mengidap virus HIV/AIDS, ketika berat badannya mengalami penurunan secara drastis.
Bahkan setiap hari petugas penjara mengantarkan napi yang mengidap virus ini ke RSU Tangerang untuk berobat.
Karena keterbatasan ruang yang ada, pihak Lapas Pemuda Tangerang terpaksa mencampur para napi yang mengidap virus HIV/AIDS itu dengan napi lain.
"Tidak ada pemisahan kamar di antara mereka. Napi penderita HIV/AIDS tetap tidur bersama dengan napi lain," ucapnya. (umi)
sumber : http://metro.vivanews.com/news/read/295658-ratusan-napi-tangerang-terindikasi-hiv-aids
No comments:
Post a Comment